Rabu, 11 November 2015

cinta yang menguatkan


Lagi-lagi Allah memberikan satu pelajaran padaku,bahwa Allah memiliki caranya tersendiri dalam mentarbiyah diri kita.aku baru memahami bentuk-bentuk ujian yang pernah diberikanNya padaku sangatlah bermanfaat tuk aku dan orang lain.
Allah pernah mengajarkan padaku bahwa aku akan merasakan pedihnya sebuah rasa sakit ketika aku terlalu berharap kepada selainNya...

Setiap manusia pasti pernah melakukan sebuah kesalahan,entah dilakukannya tanpa kesadaran ataupun tidak.namun dengan kesalahan kita bisa belajar bagaimana cara melangkah kembali ke depan dengan cara yang lebih baik dan benar,bukan untuk menghentikan langkah kita saat ini,jangan biarkan langkah kita berhenti hanya karena di satu titik kesalahan,namun melangkahlah terus hingga satu titik kesalahan itu terpendam oleh titik titik perbaikan di langkah langkah kita selanjutnya.
Saat ini aku ingin berbicara tentang cinta,bukan karena aku sedang jatuh cinta ataupun karena aku habis patah hati,hehehe
Setiap orang pasti memiliki banyak definisi tentang cinta.

Cinta...
Mungkin dia bisa datang tuk menguatkan kita atau mungkin sebaliknya.yang ku tau tentang cinta,bahwa cinta membutuhkan pembuktian.begitupun ketika kita menyatakan bahwa “kita mencintai Allah...”tak ada lagi yang kita lakukan kecuali untuk membuktikannya.
Mungkin pembuktian itu akan terus berproses,,,ya kerikil-kerikil hidup yang selalu menemani perjalananku,smoga Allah catat sebagai proses diriku dalam pembuktian cinta kepadaNya.begitupun dengan sahabat-sahabatku yang saat ini sedang menikmati proses pembuktian cintanya kepada Allah dengan kesabaran yang mereka miliki.

Entah kapan saat pertama kali aku mengenal cinta.

Kata orang...cinta akan hadir dengan membawa segenap kebahagiaan.benarkah itu?mungkin saja pernyataan itu benar,ketika kita bisa menempatkan cinta itu tepat pada tempatnya.namun ketika kita menempatkannya di tempat yang tak semestinya,cinta akan hadir dengan membawa segenap luka.luka yang mungkin akan memiliki waktu yang lama untuk dapat disembuhkan,terutama bagi seorang wanita,,,
Ketika SMA aku sering menjadi tempat curhatan para wanita,hingga betapa sedihnya aku,ketika aku tau sebagian teman wanitaku memiliki seorang pacar sejenis.ketika ku tanyakan kepadanya,dia menjawab,”wanita lebih memahami hati kita daripada seorang laki-laki,dan gua cape klo harus terus disakiti dan dikhianati.”entah...saat itu aku tak bisa memberi tanggapan apapun atas pernyataannya kecuali linangan air mataku yang tertahan,,,
aku ingin sekali memberitahukan padanya,itulah mengapa Allah telah mengatur dan menetapkan aturan-aturan untuk kaum wanita,baik dalam hal pergaulan dan berpakaian,semata-mata karena Allah sangat menyayangi dan melindungi kaum wanita.

Aku sempat berfikir,mengapa cinta itu begitu dekat dengan rasa sakit,,,apa karena Allah ingin mengajarkan kepada kita,bahwa dengan kembali kepadaNya adalah sebaik-baik penyembuh dari rasa sakit yang telah kita buat sendiri,ya...aku pernah membuat itu...membuat rasa sakit pada diriku sendiri,,,rasa sakit yang hadir atas sebuah harapan yang terlalu dalam kepada seorang laki-laki,,,
Aku telah menempatkan posisi cinta itu di tempat yang tak semestinya aku letakkan,hingga akhirnya Allah menegurku dengan cara yang sebaik-baiknya.aku terlalu berharap pada sebuah mimpi yang laki-laki itu telah ciptakan untukku,mimpi indahnya sebuah pernikahan.walau aku tau bukanlah dia yang telah menghancurkan mimpi itu yang telah dia ciptakan sendiri.memang tak perlu menyalahkan siapapapun dalam hal ini,karena setiap garis takdir kita yang telah Allah tuliskan adalah sebaik-sebaik rencana untuk diri kita dimasa yang akan datang,dan masa itu masih menjadi misteri bagiku.aku cukup mengambil banyak hikmah dalam setiap kejadian itu,hikmah yang telah aku paparkan di tulisan blogku sebelumnya,,,dan pada akhirnya aku sadar,bahwa kecintaan kepada Allah lah yang seharusnya lebih kita utamakan dari apapun...

Memang ya...kalimat “cinta itu buta”benar adanya.dan bukti dari pernyataan itu telah kutemukan dalam kehidupan ini,dalam kisahku,dan kisah orang-orang di sekelilingku.cerita2 yang kudengar akhir-akhir ini cukup membuatku pilu.ternyata virus merah jambu itupun menyerang sahabat-sahabatku yang kucintai.
Mereka para kaum adam dengan mudahnya menciptakan impian-impian semu kepada kaum hawa.dan kaum hawa dengan mudahnya membiarkan harapan-harapan semu itu masuk melebur ke dalam impiannya.entah...akupun tak ingin menyalahkan pihak manapun.sampai sekarangpun aku tak pernah mengerti dengan jalan fikiran dari setiap masing-masing ikhwan yang terkadang hadir membawa sebuah harapan lalu dengan mudahnya pergi dan mengakhirinya dengan meninggalkan sebuah jejak kekecewaan.seakan kehidupan ini menggambarkan bahwa wanita adalah kaum yang tangguh dan kuat.

Namun aku bersyukur pada Allah atas pengalaman hebat yang telah Allah berikan padaku,,,dan saat ini Allah sedang memberikan kepadamu sahabat-sahabatku,sebuah latihan-latihan kehidupan yang akan semakin membuatmu lebih kuat,lebih dewasa,lebih bijak dan yang terpenting Allah ingin engkau kembali kepadaNya...kembali menjadi seorang akhwat seutuhnya,karena sosok fatimah hanya akan diberikan pada sosok laki-laki sekualitas ali.azzamkan diri kita tuk lebih mendekat kepadaNya,semoga azzam itu akan tercatat sebagai salah satu bentuk amalan yang bisa menghantarkan kita kepada keridhoanNya,karena kita tak pernah tau amalan kita yang mana yang dapat menghantarkan kita pada surgaNya...
Dan semoga rasa sakit yang pernah kita rasakan mampu menjadi penawar dosa-dosa yang pernah kita lakukan,atau mungkin ada sebagian dosa-dosa kita yang tak bisa diampuni dengan amalan kita yang lain selain rasa sakit yang pernah kita rasakan.kembalilah kepada tujuan hidup kita,termasuk aku yang sedang berusaha tuk dapat istiqomah mencapai tujuan hidup kita yang sebenernya.karena aku yakin,tujuan hidup kita sama,yakni keridhoanNya yang menghantarkan kita pada surga milikNya.
Masa depan kita masih menjadi sebuah misteri yang tak perlu dirisaukan,karena kerisauan itu takkan bisa mengubah takdir sampai kapanpun.

Teruntukmu sahabat-sahabatku
Semoga Allah menguatkankan kita,mengistiqomahkan kita dan mengumpulkan kita menjadi bagian dari para bidadari-bidadari penghuni surga...
#sahabatsurga
#inspiratormuslimah
#ibuperadaban
Dalam karuniaNya,Ana Uhibbukumfillah

Selasa, 10 November 2015

serpihan ukhuwah kita


Dulu...
Aku selalu bermimpi tentang indahnya sebuah ukhuwah.
Mimpi itu selalu mengikutiku hingga sampai pendakianku di puncak prau beberapa hari yang lalu.
Aku sadar yang kurindukan bukan hanya pendakianku di sebuah gunung,namun yang kurindukan adalah kebersamaan yang pernah mengantarkanku pada puncak mahameru bersama mereka sahabat-sahabat yang kucintai.
Kita memang tak pernah tau tentang rencana apa yang akan kita temui di depan sana,yang ku tau saat ini...mengapa kebersamaan itu begitu cepat pergi...bersama sebuah jejak canda tawa,suka duka dan semangat yang dulu terus menghiasi sebuah kebersamaan.

Mengapa sebuah kebersamaan mudah sekali dihancurkan dengan pengkhianatan,kekecewaan,keegoisan dan kepercayaan yang sudah mulai luntur.apa yang salah dengan sebuah ukhuwah?
Aku disini...selalu berusaha kembali mengumpulkan pecahan-pecahan mimpi kebersamaan itu kembali,berharap suatu saat mimpi itu menjadi utuh kembali.

Namun bagiku,usahaku ini sudah tak memiliki harapan,sangat kecil kemungkinan mimpi kebersamaan itu akan utuh kembali,apalagi jika hanya diperjuangkan oleh 1,2 atau 3 orang saja.aku bukan tak bisa move on dari masa lalu,karena ini bukan hanya sekedar berbicara tentang nostalgia.namun aku hanya memiliki harapan sederhana,bahwa ukhuwah kita akan terus berlanjut...karena memang takkan ada kata “putus” dari sebuah ukhuwah,dan apakah ada kata “mantan” dari sebuah persaudaraan atau persahabatan?

Entah bagaimana cara memisahkan antara urusan hati dengan persahabatan,karena sering kali persahabatan itu dihancurkan oleh urusan hati dan perasaan,,,
Entah bagaimana cara meleburkan sebuah keegoisan pribadi dalam ruang pengorbanan,karena seringkali ruang pengorbanan sulit melebur oleh sebuah keegoisan pribadi...
Entah bagaimana cara menyadarkan diri,bahwa persaudaraan jauh lebih penting daripada mempertahankan sebuah rasa kekecewaan yang lahir dari keegoisan diri...

Mungkin aku belum bisa menjadi sahabat yang baik untuk mereka,atau mungkin kehadiranku mungkin sudah tidak lagi diharapkan dalam kehidupan mereka...namun aku masih memiliki harapan bahwa kita masih bisa mengikat ukhuwah itu kembali karena Allah bukan karena yang lain...
Karena segala sesuatu yang diniatkan karena Allah pasti takkan mungkin mampu dihancurkan oleh apapun.

ingin rasanya mengumpulkan kembali serpihan-serpihan ukhuwah itu karena Allah...ukhuwah yang tak dibangun lagi dengan kepentingan yg lain,namun 100% karena Allah...

Untukmu sahabat-sahabatku tercinta...
Ana uhibbukumfillah...
#aku menyepi untuk merenung

Kamis, 29 Oktober 2015

di angka 22



Aku zero...
Karena aku terlahir dalam keadaan tak memiliki apapun.apa yang terlihat pada diriku saat ini,tak terlepas dari sebuah Anugerah yang telah Allah berikan untukku agar aku bisa hidup dan eksis di muka bumiNya.
Hari ini,mereka mengingatkanku akan berkurangnya jatah sisa hidupku di dunia ini.tak terasa sudah 22 tahun Allah terus memberikan banyak nikmat untukku,nikmat yang tak terhitung jumlahnya.bahkan mungkin,hitungan umurku takkan mampu tuk menjangkaunya.
Hari ini adalah hari yang berbeda bagiku,bukan karena dimana hari ini mengingatkanku akan hari kelahiranku,karena yang kutau kelahiran kita tak akan pernah terulang,umur kita tak akan pernah berkurang,dan jatah sisa hidup kita tak akan pernah terus bertambah.bagaimana tidak aku tak dapat merasakan perbedaan itu,setiap ucapan selamat yang mereka sampaikan padaku satu persatu,sangat mengingatkan diriku bahwa semakin dekat langkahku menjemput kematianku.
Dulu aku selalu merasa bahagia pada detik-detik memasuki hari kelahiranku,dimana dulu hari kelahiran adalah sesuatu yang kutunggu-tunggu,hari dimana disaat-saat itulah aku berharap akan banyak mereka yang memberikan sebuah kejutan kebahagiaan untukku.namun tepatnya semenjak 2 tahun yang lalu,aku sudah tak lagi mengharapkan apapun,ditambah lagi di hari kelahiranku di tahun ini,semua terasa biasa dan akupun tak lagi mengharapkan apapun pada mereka,,,
Ya...karena memang sesungguhnya harapan-harapan sebuah kebahagiaan hanya pantas kita gantungkan kepada Allah semata.beberapa hari ini,Allah selalu mengingatkanku akan kematian,kematian yang dapat hadir kapan saja dan dimana saja,sebuah pemutus kenikmatan dariNya yang telah diberikanNya kepada kita selama ini.
“Ya Rabb sudah 22 tahun kau telah memberikan nafas untukku,dan aku tak pernah tau,kapan nafasku ini akan kau hentikan.”
Dan akupun tak pernah tau,sudah sejauh mana langkahku ini berproses dalam menjemput sebuah kematian...
Sahabat...
Sudah sejauh mana kita manfaatkan nafas ini hanya untuk memuji nama sang pemiliknya?ataukah sekedar berterimakasih saja kita lupa melakukannya?
Ya Rabb,maavkan kami yang terkadang lalai tuk selalu bersyukur kepadamu...
Bersyukurlah...seperti Maryam yang selalu menjadikan lafaz-lafaz zikir sebagai nafasnya.agar kelak kita bahagia ketika kita telah sampai pada titik pencapaian kematian kita.semoga kita semua wafat dalam keadaan husnul khotimah.
Hari ini mungkin tak terhitung,berapa banyak air mata yang kujatuhkan hanya untuk mengadu kepadaNya,bukan karena kekecewaan-kekecewaan yang telah kuterima atas orang lain kepadaku,bukan pula  atas apa yang telah Allah tetapkan untukku.melainkan kekecewaan atas diriku sendiri yang terkadang masih tak bisa menerima apa yang sudah terjadi dengan hati yang lapang.
Sahabat...yang kuharapkan di hari lahirku ini...
Bukan lagi tentang banyaknya kejutan yang kau persiapkan untukku...
Bukan lagi sebuah doa tentang sebuah kebahagiaan yang semu yang akan aku dapatkan...
Melainkan yang aku harapkan...aku ingin kau siapkan hatimu dengan sebuah kelapangan dan keikhlasan yang kau punya,untuk dapat memaavkan kesalahan-kesalahanku selama ini,selama kau mengenal betapa banyak keburukan-keburukanku terhadapmu...
Melainkan yang aku harapkan...adalah kau berikan sedikit saja waktu khususmu untuk mendoakanku,mendoakan akan keselamatan diriku di dunia dan akhirat...walau yang kau berikan hanyalah sebuah waktu-waktu sisa...
Doakanlah aku agar keimananku semakin kokoh dan tetap istiqomah dijalanNya,,,karena aku takut dunia ini terlalu kuat untuk dapat menarikku ke dalam keadaan yang amat terpuruk kelak di akhirat...
Begitupun doaku untukmu...
Terimakasih banyak atas ucapan-ucapan selamat yang mengingatkanku bahwa tepat di hari ini sisa jatah hidupku semakin berkurang.


Dalam kasih sayangNya,
Prau-Dieng,30-10-2015

Selasa, 27 Oktober 2015

akan kuikat ukhuwah ini dalam bait-bait Doa Rabithahku


Aku ingin bercerita tentang indahnya sebuah ukhuwah,,,ukhuwah yang terjalin dari sebuah pertemuan karena Allah...
Setahun ke depan Allah memberikan kesempatan padaku untuk banyak belajar dari sebuah program pendidikkan daarut tauhid,program pendidikkan integritas baik dan kuat,kami biasa menyingkatnya dengan sebutan PIN BAKU.dan disinilah kutemukan keindahan ukhuwah itu.aku mendapati info program ini dari sebuah group di whatsaapp,dan ketika itu aku sedang sangat bersemangat menuntut ilmu walau dengan aktifitasku yang cukup padat,karena aku tak ingin hanya menghabiskan waktuku di dunia bisnis dan akupun sadar dengan seringnya aku mengisi banyak acara di luar sana aku pun harus lebih banyak untuk menambah ilmu.

Yup,berawal hanya itulah niat awalku untuk mengikuti program PIN itu.dan gambaranku akan PIN itupun hanya sebatas wadah menuntut ilmu,seperti gambaran di dunia kampusku atau di tempat-tempat kajian yang pernah kudatangi,dan mungkin akupun membayangkan bahwa antara aku dan peserta lain hanyalah sekedar bertemu dalam rangka menuntut ilmu.
Di hari pertama pertemuan,hhmm....memang masih kurasakan sama persis dengan apa yang ada di dalam gambaran awalku,,,namun memang aku sudah sedikit merasakan perbedaan dari acara-acara lain yang pernah aku ikuti.sebuah materi yang berbeda dari materi yang pernah kupelajari,materi itu disampaikan oleh Ust Hari Sanusi.

Oke,lanjut ke pertemuan kami di berikutnya.
Pertemuan di hari kedua di laksanakan di sebuah tempat wisata di daerah cisauk tangerang.disinilah ku lebih banyak menemukan inspirasi dan kekuatan ukhuwah.di awal mungkin aku merasakan adanya kecanggungan,karena sudah lama sekali aku tak merasakan jadi peserta di acara seperti ini lagi,hehehe
Aku seperti menemukan diriku yang dulu kembali,,,(memangnya aku dulu seperti apa?hehehe).dan yang terpenting yang ingin aku sampaikan,aku merasakan keindahan ukhuwah,keindahan dari hanya sekedar pertemuan,keindahan yang jauh lebih indah dari hanya sebuah gambaran,kumenemukan adanya kenyamanan dan kondisi yang amat positif dengan pribadi-pribadi teman dan panitia yang selalu positif.aku sangat nyaman dengan tim ku,tim tumbuh namanya.dan berharap kami bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik seperti nama tim kami,aamiin.teman2 yang baik,selalu semangat,berjiwa positif,peka,selalu ceria,mampu memahami satu sama lain dengan perbedaan karakter yang kami miliki,dan aku banyak belajar tentang beragam karakter dari mereka.sebuah ukhuwah yang sangat berkesan bagiku.

Tak hanya ukhuwah yg berkesan,materi-materi yang di sampaikan di acara inipun sangat berkesan untukku,materi yang disampaikan oleh ust hari sanusi sangat membuka fikiranku,memahamkan aku bagaimana menyikapi setiap problema dalam hidup,mengajariku bagaimana cara mengelola diri dan mengelola hidup yang baik dan benar.”hidup itu hanya ada 2 pilihan,makin tangguh ataukah makin terpuruk”,begitu beliau memberitahu kepada kami.”jangan pernah menjadi pribadi yang bersikap plin-plan,karena hidup adalah kesungguhan”.
acara ini menyembuhkan luka-luka ukhuwah yang pernah ku rasakan,luka-luka yang hampir tak terobati,seperti racun yang sangat sulit kutemukan penawarnya,begitu lemah diri ini menghadapinya.seperti berusaha berjalan diantara pecahan-pecahan kaca yang berserakan.
Materi dari ust di acara inipun serasa membuat aku mampu membuka fikiran dan hati bahkan menggugah jiwaku sendiri,jiwa yang selama ini kumerasakan adanya kerapuhan.kerapuhan trauma yang berkepanjangan walau aku berusaha untuk selalu menutupinya.materi dari ust yang mengembalikan aku menjadi diriku kembali.seperti menemukan kembali kesegaran air dalam kondisi kemarau yang panjang.

Allah lah yang menghendaki semua ini,Allah yang menghendaki pertemuanku dengan mereka,dan Allah yang menghendaki tuk menyadarkan aku dan memberitahu padaku bahwa setiap sisi kehidupan yang telah digariskanNya dalam takdir kita adalah INDAH...dan Allah mengingatkanku akan firmanNya,

“dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali agama Allah,dan janganlah kamu bercerai berai,dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu masa jahiliah bermusuhan,lalu Allah mempersatukan hatimu,sehingga dengan karuniaNya kamu menjadi bersaudara,sedangkan ketika itu kamu berada di tepi jurang neraka,lalu Allah menyelamatkanmu darisana.Demikianlah,Allah menerangkan Ayat-ayatNya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.” 
(Qs.Ali Imran : 103)

“teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain,kecuali mereka yang bertakwa.” (QS.Azzukhruf : 67)

Ayat ini mampu menyembuhkan luka yang sempat tergores,,,bukan hanya menyembuhkan namun Allah menegaskan dengan AyatNya bahwa persaudaraan hanya dimiliki oleh orang-orang yang bertakwa,karena keimanan identik dengan persaudaraan.ukhuwah itu akan indah jika dilakukan karena Allah J
Terimakasih ku ucapkan syukurku pada Allah dan Rasululullah,,,
Terimakasih tuk sahabat PIN ku,seluruh anggota tim tumbuh yang kucintai karena Allah,tuk Ust Hari sanusi yang telah membimbing kami dan tak lupa tuk seluruh panitia PIN yang telah memberikan waktu dan tenaganya dalam melayani dan memberi fasilitas tuk kami,dan balasan terbaik hanya datang dari Allah SWT,semoga setiap cucuran keringatnya menjadi ladang amal yang terima oleh Allah SWT dan bernilai banyaknya kebaikan.


Semoga ukhuwah ini dapat terabadikan dalam firmanNya di QS.Al-Anfal : 63,dan akan kuikat dalam bait-bait Doa Rabithahku...

Minggu, 25 Oktober 2015

untukmu yang mulai lelah

setiap orang pasti pernah merasakan jenuh dengan segala berbagai aktifitas yang dilakukannya.begitupun dengan aku.2 hari ini aku menjalani aktifitasku yang padat hingga aku merasakan letih dan jenuh.rasa letih dan jenuh yang membuatku ingin sekali mengabaikan seluruh pesan dan telp yang masuk memenuhi memory handphoneku,rasa letih d
an jenuh yang membuatku tidak ingin bertemu dengan siapapun,menyendiri dalam kamar dan merebahkan badanku serta memperbanyak istighfar.

"dengan keadaanku yang seperti ini,mana mungkin aku bisa menyampaikan materi dengan maximal nanti."gerutuku dalam batin.Ya Rabb...
keraguanku muncul untuk memenuhi undangan sebagai nara sumber di acara kemuslimahan di sebuah kampus di depok,tepatnya STEI SEBI.namun akupun tak mungkin membatalkan kehadiranku pada hari H seperti ini,ya...akhirnya kupaksakan diriku melangkah menuju ke lokasi acara.

betapa kehadiranku di sambut hangat oleh para panitia,sapaan hangat yang dihiasi oleh seulas senyuman dari mereka mampu mengembalikkan spiritku yang sempat hilang entah kemana.
kulihat wajah wajah mereka menyimpan sebuah harapan besar padaku,agar aku dapat memberikan sebuah suasana yang berkesan dalam acara mereka.
ya...kekuatan itu kembali hadir...
semangat itu kembali muncul...
aku menemukan kembali spiritku yang sempat hilang...
spirit yang kembali karena sapaan hangat mereka,,,
kekuatan yang hadir karena senyuman mereka...
dan semangat itu kembali muncul karena rasa antusias yang mereka berikan padaku...
ya...mereka semua baik panitia ataupun peserta,mereka semua adalah guru bagiku...

materi yang kuberikan kututup dengan sebuah quote
"wanita itu mulia,dan hanya mereka yang mulia yang paham bagaimana cara meletakkan kemuliaannya,save our respectability"

ku ingatkan diriku pada sebuah indahnya ungkapan dari seorang syaikhut tarbiyah,
"memang seperti itu dakwah...dakwah adalah cinta,dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu,,,sampai fikiranmu,sampai perhatianmu,berjalan,duduk dan tidurmu,bahkan di tengah lelapmu,isi mimpimupun tentang dakwah,tentang ummat yang kau cintai."
(Ust.Rahmat Abdullah)

kan kusampaikan pula sebuah pesan dari seorang guru,
" untukmu yang merasa lelah...

bertahanlah...!
tidak ada orang hebat yang muncul tiba-tiba.
semuanya melalui proses dan ketekunan tanpa batas.
dan ketika sayap-sayapmu kelelahan terbang.
Allah akan menolongmu dengan menghadirkan sayap-sayap lain yang menyokongmu terbang...
atau sebatang ranting untuk kau hinggapi...asalkan jelas arah terbangmu...

ketika engkau jatuh karena letihmu,niscaya Allah akan membangkitkanmu kembali...
tetapi jika engkau jatuh karena silaumu dengan dunia.maka Allah akan menggantikan posisimu dengan orang lain dan ia tidak sepertimu...
lalu engkau menjadi menyesal dan merugi selamanya,,,"#tetap semangat.

catatan khusus untukmu para penggerak perubahan di jalan dakwah

Kamis, 22 Oktober 2015

Menikah lah di saat kau siap bukan hanya disaat kau ingin

selalu ada 2 kata yang selalu beriringan ,yaitu keinginan dan kebutuhan.2 kata yang memiliki makna yang tipis.sampai-sampai aku terkadang tak mampu untuk bisa membedakan 2 makna itu dalam kehidupanku.termasuk dalam hal pernikahan.
mungkin saat ini sedang gencar dan maraknya istilah “menikah muda”,hal ini mungkin sangat baik ,karena bisa menghindari dari segala perbuatan zina.namun akan menjadi  lebih baik lagi  jika dilakukan dengan pemahaman secara utuh tentang bagaimana islam meletakkan sebuah pernikahan dari keberagamaan seseorang/pemahaman tentang tujuan pernikahan itu sendiri.mungkin inilah yang terus menjadi renungan untuk diri saya pribadi,apakah  ini menjadi salah satu alasan saya mengapa saya belum menikah saat ini?ataukah saya memiliki alasan lain?mungkin hatiku saat ini sedang tidak mampu tuk menjawabnya.
Berlepas dari sebuah alasan itu,mungkin akupun merenungi diriku sendiri,tentang 2 hal itu,antara keinginan dan kebutuhan,rasa trauma dari sebuah proses kegagalan menuju pernikahan yang ku alami berkali kali seakan memutus 2 hal itu dari kehidupanku.memang rasa traumaku itu membuatku sulit tuk kembali bangkit,namun saat inipun aku terus berusaha tuk menyembuhkannya dari diriku.
Namun,ku sadari betapa banyak hikmah yang kudapati dari setiap  takdir  yang telah kulalui.Allah ingin aku meluruskan kembali niatku dalam menikah,Allah sedang mengajariku bahwa satu satunya yang bisa kupercayai hanyalah Allah,Allah ingin memberitahu Janji lelaki yang bisa di pegang hanya ada pada saat ia mengucapkan ijab qabul(ini sebenar-benarnya bukti cinta) dan yang pasti Allah ingin aku mempersiapkan diriku dengan kesiapan yang lebih matang.
Akhir-akhir ini selalu ada yang mendatangiku hanya untuk berbagi cerita,cerita tentang rumah tangga mereka,entah...akupun tak mengerti mengapa mereka tergerak bercerita kepadaku.dan mengapa harus aku?entah apa yang Allah ingin ajarkan kembali padaku.kisah-kisah  mereka menamparku kembali,
kisah seorang ibu  yang diceraikan oleh suaminya saat ia jatuh sakit tak berdaya,dengan alasan suaminya melihat  wanita ini sudah tidak bisa berperan sempurna tuk menjadi seorang istri dan seorang ibu,
kisah seorang ibu yang di selingkuhi berkali kali oleh suaminya,dan kisah seorang wanita yang ditinggal dan di ceraikan oleh suaminya karena kemandulannya.
aku banyak belajar dari kisah-kisah mereka.kita tak bisa menyalahkan garis takdir hidup kita.namun kita bisa belajar dari itu semua dan yg terpenting  yg kita lakukan adalah bagaimana kita mampu menyikapi garis takdir kita itu dengan sikap yang sebaiknya kita lakukan.kita tak bisa memaksa orang lain untuk selalu bersikap baik kepada kita,namun kita bisa mengubah diri kita tuk bersikap lebih baik kepada orang lain.
aku belajar banyak saat itu,bahwa yang harus kupersiapkan adalah ilmu serta menyiapkan mental dan hati yang kuat dan keimanan yang kokoh.materi bukanlah hal yang paling urgent,karena ketika kita sudah menyiapkan keimanan,iman kita sudah meyakini bahwa kita sudah memiliki jatah rezeki yang telah Allah Atur untuk kita.terkait poin ini tak ada yg perlu dikhawatirkan,ikhtiyarkan maka Allah akan beri.
Tahukah wahai diriku...Kedatangan mereka memberikan pesan untukku,bahwa aku adalah sosok yang  amat berarti,terlalu berarti jika ku harus hancurkan diriku sendiri dengan berlama-lama dalam keterpurukan disebabkan kegagalan-kegagalan yang pernah aku rasakan.
Ya...
Diri kita terlalu berharga tuk kita hancurkan sendiri...
Lihatlah di sekeliling kita betapa banyak orang yang masih membutuhkan kehadiran dan uluran2 kekuatan dari tangan-tangan kita.
Tegarlah...
Teguhlah...
Bahwa bersama Allah merupakan kekuatan yang tak mungkin ada yang dapat menandingi...karena Allah selalu membuat para wanita itu kuat dengan ujianNya.sikap perasa dan sikap lembutnya yang mudah sekali tersentuh sesungguhnya bukanlah menggambarkan kita kaum yang lemah,namun itu adalah sebuah rangkaian kekuatan dan kemuliaan.
dan kini aku baru memahami bahwa menikah tidak  bisa dilakukan hanya karena keinginan ataupun menghalalkan hubungan yang sebelumnya haram,,namun harus terjadi upaya mempertemukan banyak kepentingan.kepentingan fitrah kemanusiaan,kepentingan fiqih/hukum islam dan kepentingan dakwah.
sebelum menikah pahami  posisi,peran,dan tanggung jawab dalam berumah tangga.ingatlah rumah tangga yang akan dibangun adalah rumah tangga yang mengemban misi dakwah islam.membangun sebuah peradaban besar.karena misi pernikahan kita adalah sebuah misi yang sakral dan suci.
Begitu guruku mengajarkan...
Apa yang kutulis ini adalah sebuah nasihat tuk diriku ini dan sekedar berbagi untukmu...


Teruntukmu Adik-adik Hijrahku
Depok,tangerang dan bogor

Rabu, 21 Oktober 2015

bersabarlah maka kau akan bahagia

Sahabat,,,
Setiap dari kita pasti memiliki masalah dan ujian hidup...mulai dari masalah yang terlihat sepele,ataupun yang terasa amat berat tuk dihadapi. Dan saat itu mungkin pernah lisan dan hati kita berkata “kehidupan ini tidak adil”... karena kita merasa saat itu seakan akan hanya kita lah yang mengalami kondisi yang paling terpuruk  itu.
Dan kita akan berkata kembali “hidup tidak adil”...ketika segala keinginan kita tidak berbanding lurus dengan takdir yang telah Allah berikan.
Begitupun denganku dulu,,,dengan masalah-masalah yang ada dan harus kuhadapi seorang diri...aku merasa bahwa tidak ada keadilan dalam kehidupan ini... dan saat itu aku merasa hanya aku satu-satunya orang yg paling terpuruk di dunia ini.
Lalu,Allah menjawab keluhanku pada saat itu,,,
Pada saat Allah mempertemukanku dengan wanita-wanita yang begitu tegar dalam menghadapi persoalan hidupnya.salah satu wanita itu bernama Hania,,,saya dipertemukannya disebuah pesantren di depok,berawal dari sebuah perbincangan yang santai dan biasa,hingga akhirnya ia memulai berbagi cerita denganku akan kehidupannya,ia menceritakan perjalanan hidupnya hingga akhirnya takdirnya menuntunnya bekerja di pesantren kami.
hania seorang wanita yang berasal dari lampung,anak satu satunya dari sebuah keluarga sederhana,hania bercerita kepadaku bahwa ayahnya meninggal beberapa tahun lalu dan karena keadaan ekonomi akhirnya ibunya menikah lagi.namun entah mengapa ibunya menikah dengan seorang laki-laki yang tidak menjadi solusi atas masalah perekonomian keluarganya.ibunya menikah dengan seorang laki-laki pengangguran,dan ibunya yang harus banting tulang menghidupi keluarganya.
ibu hania seorang penjual makanan di pasar dekat rumahnya,setiap pagi ibunya berangkat tuk menjajakan dagangannya ke pasar,ketika ibunya berdagang,  hania dan hanya bapak tirinyalah yang berada dirumah.
Hania melanjutkan ceritanya padaku bahwa di saat ibunya tidak ada dirumah merupakan  sebuah keadaan yang sangat menakutkan dan mencekam baginya.tidak hanya baginya,mungkin bagi semua wanita baik yang ada di dunia ini.
Bapak tirinya slalu memanfaatkan waktu2 dimana tak ada ibunya tuk melakukan perbuatan  yang nista,dia selalu disiksa oleh bapak tirinya setelah itu bapak tirinya ingin mencoba melakukan tindakan pemerkosaan.namun Alhamdulillah hania selalu berhasil meloloskan dirinya,entah dia berhasil keluar dari rumah atau ia segera berlari ke dalam kamar dan menguncinya.
Selama berbulan bulan dia mengalami ini...
Dia selalu bercerita hal ini kepada ibunya,namun ibunya tidak mempercayainya dan sang ibu berbalik memakinya dengan alasan bahwa hania  telah memfitnah suaminya yang tidak lain adalah bapak tirinya.
hingga akhirnya ibunya mengusirnya dari rumah.mungkin ini adalah sesuatu yang membahagiakan bagi dirinya karena ia telah keluar dari rumah  dan terbebas dari bapak tirinya,namun itupun adalah sebuah keputusan yang sangat berat dan menyedihkan baginya,karena ia harus meninggalkan bidadari satu-satunya yang ia miliki.namun tak ada yang bisa ia lakukan,Karena ibunyalah yang tidak menginginkan ia ada di rumah.hingga akhirnya ia merantau ke Jakarta dengan modal pinjaman uang yang ia dapat dari saudaranya.
Mungkin kita semua tau,bagaimana sulitnya bertahan hidup di sebuah kota yang kata orang,kota ini adalah kota yg keras dan penuh dengan carut marut kehidupan,penataan kota yang amat berantakan dan menurut saya kota ini bukan kota yang ramah tuk wanita seorang diri seperti hania.
Hania melanjutkan ceritanya kembali kepadaku,
selepas dia sampai di kota Jakarta,dia sangat bingung mau ngapain dan harus kemana,dengan sisa uang pinjaman yang ia miliki ia akhirnya mengontrak rumah kecil.dan ia mulai mencari pekerjaan,dia mengatakan agak sulit mencari pekerjaan di Jakarta saat itu,apalagi ijazah yg ia miliki hanya sebuah ijazah SMP,hingga akhirnya iapun mendapat sebuah pekerjaan,pekerjaan yg menurut saya amat tidak ramah jika dilakukan oleh seorang perempuan,namun tak ada pilihan lagi baginya,ia bener-bener sangat membutuhkan uang tuk tetap bisa bertahan hidup di Jakarta,akhirnya ia menjalani pekerjaan itu,ia menjadi kuli panggul di sebuah toko bangunan.
Aku tak bisa membayangkan bagaimana tubuh mungilnya membawa  beban-beban yang berkali kali lipat lebih berat dari berat tubuhnya.dia telah menjalankan pekerjaan apapun di Jakarta agar ia tetap bisa terus menjalankan hidupnya, Hingga Allah mempertemukan kami berdua di pesantren itu.ketika aku bertemu dengannya,umurnya sudah terlampau jauh diatasku,umurnya 28 tahun,umur yang sudah mengharuskannya menikah.ketika ku Tanya mengapa dia belum menikah hingga saat itu,iapun menjawab “wanita mana yang tidak mempunyai impian tuk menikah,membangun sebuah keluarga yang sakinah,mawaddah,warahmah,namun itu semua tidak berlaku untukku,karena adanya aku untuk suamiku kelak hanya akan dapat menghancurkan mimpi2nya,Karena saat ini aku tidak tau apakah aku bisa hamil atau tidak nantinya.”
Aku menatap dirinya dan tubuh mungilnya,tubuh mungil disini bukan memberikan gambaran tubuhnya pendek,Karena dia wanita yang tinggi ,namun lebih pada menggambarkan tubuhnya yang amat kurus,aku melihatnya seperti tak ada daging yang membalut tulang tubuhnya,dia wanita yg amat kurus. Aku pernah mendengar sebuah penjelasan dari seorang dokter bahwa tubuh yang terlalu kurus dapat menyebabkan system reproduksi menjadi lemah,dan jika kondisi seperti ini terjadi dalam jangka panjang maka ada kemungkinan wanita mengalami mandul permanen atau menopause premature.
Mungkin hal ini yang menjadi ketakutannya selama ini untuk menikah.
Dan entah bagaimana kondisinya saat ini karena kami sudah tidak lagi bertemu dan berkomunikasi semenjak aku mengambil keputusan untuk resign dari pesantren itu 3 tahun yang lalu.
Yang aku ingat saat itu,dia masih selalu semangat menjalani hari-harinya,menjemput mimpi-mimpinya yang lain,dan tak pernah ku dengar keluhan2 dari bibirnya.
Betapa ia seorang wanita yang tegar,semoga akupun dapat setegar dirinya,karena aku,kamu,kita tidak akan pernah tau amalan mana yang dapat menghantarkan kita pada surgaNya,aku banyak belajar darinya,bisa jadi kesabaran dan keikhlasan kita saat ini atas ketetapan takdirNya adalah salah satu amalan yang dapat menghantarkan kita pada surgaNya,karena mungkin tak ada amalan kita yang lain yang lebih bernilai kemuliaannya di mata Allah dari sebuah keikhlasan dan kesabaran kita dalam menghadapi segala ujian hidup dariNya.
“Dan sungguh akan kami berikan ujian kepadamu,dengan sedikit ketakutan,kelaparan,kekurangan harta,jiwa dan buah-buahan.dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”(Qs.Al Baqarah :155)
(2:214)“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga,padahal belum datang kepadamu(ujian)sebagaimana hal nya orang-orang terdahulu sebelum kamu?mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan,serta digoncangkan(dengan bermacam-macam ujian) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya : “bilakah datangnya pertolongan Allah?”ingatlah,sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
Begitulah Dia menjelaskan dalam firmanNya.
Sahabatku...
Yakinlah...
Suatu saat kita akan sangat BERSYUKUR ...atas segala terpaan hidup yang kita jalani...karena semua itu adalah Rangkaian sebuah KEMULIAAN yang sedang dipersiapkan Allah untuk kita.
Masalah-masalah kita adalah sebuah proses pendewasaan dan pembelajaran,

Bersabarlah,,,jika kita mampu ikhlas dan bersabar sejatinya kita sedang menuju sebuah kebahagiaan yang telah Allah persiapkan tuk kita.