Sahabat,,,
Setiap dari
kita pasti memiliki masalah dan ujian hidup...mulai dari masalah yang terlihat
sepele,ataupun yang terasa amat berat tuk dihadapi. Dan saat itu mungkin pernah
lisan dan hati kita berkata “kehidupan ini tidak adil”... karena kita merasa
saat itu seakan akan hanya kita lah yang mengalami kondisi yang paling terpuruk
itu.
Dan kita akan berkata kembali “hidup
tidak adil”...ketika segala keinginan kita tidak berbanding lurus dengan takdir
yang telah Allah berikan.
Begitupun
denganku dulu,,,dengan masalah-masalah yang ada dan harus kuhadapi seorang
diri...aku merasa bahwa tidak ada keadilan dalam kehidupan ini... dan saat itu
aku merasa hanya aku satu-satunya orang yg paling terpuruk di dunia ini.
Lalu,Allah menjawab keluhanku
pada saat itu,,,
Pada saat
Allah mempertemukanku dengan wanita-wanita yang begitu tegar dalam menghadapi
persoalan hidupnya.salah satu wanita itu bernama Hania,,,saya dipertemukannya
disebuah pesantren di depok,berawal dari sebuah perbincangan yang santai dan
biasa,hingga akhirnya ia memulai berbagi cerita denganku akan kehidupannya,ia
menceritakan perjalanan hidupnya hingga akhirnya takdirnya menuntunnya bekerja
di pesantren kami.
hania seorang
wanita yang berasal dari lampung,anak satu satunya dari sebuah keluarga
sederhana,hania bercerita kepadaku bahwa ayahnya meninggal beberapa tahun lalu
dan karena keadaan ekonomi akhirnya ibunya menikah lagi.namun entah mengapa
ibunya menikah dengan seorang laki-laki yang tidak menjadi solusi atas masalah
perekonomian keluarganya.ibunya menikah dengan seorang laki-laki
pengangguran,dan ibunya yang harus banting tulang menghidupi keluarganya.
ibu hania
seorang penjual makanan di pasar dekat rumahnya,setiap pagi ibunya berangkat
tuk menjajakan dagangannya ke pasar,ketika ibunya berdagang, hania dan hanya bapak tirinyalah yang berada
dirumah.
Hania melanjutkan ceritanya
padaku bahwa di saat ibunya tidak ada dirumah merupakan sebuah keadaan yang sangat menakutkan dan
mencekam baginya.tidak hanya baginya,mungkin bagi semua wanita baik yang ada di
dunia ini.
Bapak tirinya slalu memanfaatkan
waktu2 dimana tak ada ibunya tuk melakukan perbuatan yang nista,dia selalu disiksa oleh bapak
tirinya setelah itu bapak tirinya ingin mencoba melakukan tindakan
pemerkosaan.namun Alhamdulillah hania selalu berhasil meloloskan dirinya,entah
dia berhasil keluar dari rumah atau ia segera berlari ke dalam kamar dan
menguncinya.
Selama berbulan bulan dia
mengalami ini...
Dia selalu bercerita hal ini
kepada ibunya,namun ibunya tidak mempercayainya dan sang ibu berbalik memakinya
dengan alasan bahwa hania telah
memfitnah suaminya yang tidak lain adalah bapak tirinya.
hingga
akhirnya ibunya mengusirnya dari rumah.mungkin ini adalah sesuatu yang
membahagiakan bagi dirinya karena ia telah keluar dari rumah dan terbebas dari bapak tirinya,namun itupun
adalah sebuah keputusan yang sangat berat dan menyedihkan baginya,karena ia
harus meninggalkan bidadari satu-satunya yang ia miliki.namun tak ada yang bisa
ia lakukan,Karena ibunyalah yang tidak menginginkan ia ada di rumah.hingga
akhirnya ia merantau ke Jakarta dengan modal pinjaman uang yang ia dapat dari
saudaranya.
Mungkin kita semua tau,bagaimana
sulitnya bertahan hidup di sebuah kota yang kata orang,kota ini adalah kota yg
keras dan penuh dengan carut marut kehidupan,penataan kota yang amat berantakan
dan menurut saya kota ini bukan kota yang ramah tuk wanita seorang diri seperti
hania.
Hania melanjutkan ceritanya
kembali kepadaku,
selepas dia
sampai di kota Jakarta,dia sangat bingung mau ngapain dan harus kemana,dengan
sisa uang pinjaman yang ia miliki ia akhirnya mengontrak rumah kecil.dan ia
mulai mencari pekerjaan,dia mengatakan agak sulit mencari pekerjaan di Jakarta
saat itu,apalagi ijazah yg ia miliki hanya sebuah ijazah SMP,hingga akhirnya
iapun mendapat sebuah pekerjaan,pekerjaan yg menurut saya amat tidak ramah jika
dilakukan oleh seorang perempuan,namun tak ada pilihan lagi baginya,ia
bener-bener sangat membutuhkan uang tuk tetap bisa bertahan hidup di
Jakarta,akhirnya ia menjalani pekerjaan itu,ia menjadi kuli panggul di sebuah
toko bangunan.
Aku tak bisa
membayangkan bagaimana tubuh mungilnya membawa
beban-beban yang berkali kali lipat lebih berat dari berat tubuhnya.dia
telah menjalankan pekerjaan apapun di Jakarta agar ia tetap bisa terus menjalankan
hidupnya, Hingga Allah mempertemukan kami berdua di pesantren itu.ketika aku
bertemu dengannya,umurnya sudah terlampau jauh diatasku,umurnya 28 tahun,umur
yang sudah mengharuskannya menikah.ketika ku Tanya mengapa dia belum menikah
hingga saat itu,iapun menjawab “wanita mana yang tidak mempunyai impian tuk
menikah,membangun sebuah keluarga yang sakinah,mawaddah,warahmah,namun itu
semua tidak berlaku untukku,karena adanya aku untuk suamiku kelak hanya akan
dapat menghancurkan mimpi2nya,Karena saat ini aku tidak tau apakah aku bisa
hamil atau tidak nantinya.”
Aku menatap
dirinya dan tubuh mungilnya,tubuh mungil disini bukan memberikan gambaran
tubuhnya pendek,Karena dia wanita yang tinggi ,namun lebih pada menggambarkan
tubuhnya yang amat kurus,aku melihatnya seperti tak ada daging yang membalut
tulang tubuhnya,dia wanita yg amat kurus. Aku pernah mendengar sebuah
penjelasan dari seorang dokter bahwa tubuh yang terlalu kurus dapat menyebabkan
system reproduksi menjadi lemah,dan jika kondisi seperti ini terjadi dalam
jangka panjang maka ada kemungkinan wanita mengalami mandul permanen atau
menopause premature.
Mungkin hal ini yang menjadi
ketakutannya selama ini untuk menikah.
Dan entah bagaimana kondisinya
saat ini karena kami sudah tidak lagi bertemu dan berkomunikasi semenjak aku
mengambil keputusan untuk resign dari pesantren itu 3 tahun yang lalu.
Yang aku ingat saat itu,dia masih
selalu semangat menjalani hari-harinya,menjemput mimpi-mimpinya yang lain,dan
tak pernah ku dengar keluhan2 dari bibirnya.
Betapa ia seorang wanita yang
tegar,semoga akupun dapat setegar dirinya,karena aku,kamu,kita tidak akan
pernah tau amalan mana yang dapat menghantarkan kita pada surgaNya,aku banyak
belajar darinya,bisa jadi kesabaran dan keikhlasan kita saat ini atas ketetapan
takdirNya adalah salah satu amalan yang dapat menghantarkan kita pada
surgaNya,karena mungkin tak ada amalan kita yang lain yang lebih bernilai
kemuliaannya di mata Allah dari sebuah keikhlasan dan kesabaran kita dalam
menghadapi segala ujian hidup dariNya.
“Dan sungguh akan
kami berikan ujian kepadamu,dengan sedikit ketakutan,kelaparan,kekurangan
harta,jiwa dan buah-buahan.dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang sabar.”(Qs.Al Baqarah :155)
(2:214)“Apakah kamu
mengira bahwa kamu akan masuk syurga,padahal belum datang
kepadamu(ujian)sebagaimana hal nya orang-orang terdahulu sebelum kamu?mereka
ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan,serta digoncangkan(dengan
bermacam-macam ujian) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya
: “bilakah datangnya pertolongan Allah?”ingatlah,sesungguhnya pertolongan Allah
itu amat dekat.
Begitulah Dia
menjelaskan dalam firmanNya.
Sahabatku...
Yakinlah...
Suatu saat
kita akan sangat BERSYUKUR ...atas segala terpaan hidup yang kita jalani...karena
semua itu adalah Rangkaian sebuah KEMULIAAN yang sedang dipersiapkan Allah
untuk kita.
Masalah-masalah
kita adalah sebuah proses pendewasaan dan pembelajaran,
Bersabarlah,,,jika kita mampu
ikhlas dan bersabar sejatinya kita sedang menuju sebuah kebahagiaan yang telah
Allah persiapkan tuk kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar