Kamis, 29 Oktober 2015

di angka 22



Aku zero...
Karena aku terlahir dalam keadaan tak memiliki apapun.apa yang terlihat pada diriku saat ini,tak terlepas dari sebuah Anugerah yang telah Allah berikan untukku agar aku bisa hidup dan eksis di muka bumiNya.
Hari ini,mereka mengingatkanku akan berkurangnya jatah sisa hidupku di dunia ini.tak terasa sudah 22 tahun Allah terus memberikan banyak nikmat untukku,nikmat yang tak terhitung jumlahnya.bahkan mungkin,hitungan umurku takkan mampu tuk menjangkaunya.
Hari ini adalah hari yang berbeda bagiku,bukan karena dimana hari ini mengingatkanku akan hari kelahiranku,karena yang kutau kelahiran kita tak akan pernah terulang,umur kita tak akan pernah berkurang,dan jatah sisa hidup kita tak akan pernah terus bertambah.bagaimana tidak aku tak dapat merasakan perbedaan itu,setiap ucapan selamat yang mereka sampaikan padaku satu persatu,sangat mengingatkan diriku bahwa semakin dekat langkahku menjemput kematianku.
Dulu aku selalu merasa bahagia pada detik-detik memasuki hari kelahiranku,dimana dulu hari kelahiran adalah sesuatu yang kutunggu-tunggu,hari dimana disaat-saat itulah aku berharap akan banyak mereka yang memberikan sebuah kejutan kebahagiaan untukku.namun tepatnya semenjak 2 tahun yang lalu,aku sudah tak lagi mengharapkan apapun,ditambah lagi di hari kelahiranku di tahun ini,semua terasa biasa dan akupun tak lagi mengharapkan apapun pada mereka,,,
Ya...karena memang sesungguhnya harapan-harapan sebuah kebahagiaan hanya pantas kita gantungkan kepada Allah semata.beberapa hari ini,Allah selalu mengingatkanku akan kematian,kematian yang dapat hadir kapan saja dan dimana saja,sebuah pemutus kenikmatan dariNya yang telah diberikanNya kepada kita selama ini.
“Ya Rabb sudah 22 tahun kau telah memberikan nafas untukku,dan aku tak pernah tau,kapan nafasku ini akan kau hentikan.”
Dan akupun tak pernah tau,sudah sejauh mana langkahku ini berproses dalam menjemput sebuah kematian...
Sahabat...
Sudah sejauh mana kita manfaatkan nafas ini hanya untuk memuji nama sang pemiliknya?ataukah sekedar berterimakasih saja kita lupa melakukannya?
Ya Rabb,maavkan kami yang terkadang lalai tuk selalu bersyukur kepadamu...
Bersyukurlah...seperti Maryam yang selalu menjadikan lafaz-lafaz zikir sebagai nafasnya.agar kelak kita bahagia ketika kita telah sampai pada titik pencapaian kematian kita.semoga kita semua wafat dalam keadaan husnul khotimah.
Hari ini mungkin tak terhitung,berapa banyak air mata yang kujatuhkan hanya untuk mengadu kepadaNya,bukan karena kekecewaan-kekecewaan yang telah kuterima atas orang lain kepadaku,bukan pula  atas apa yang telah Allah tetapkan untukku.melainkan kekecewaan atas diriku sendiri yang terkadang masih tak bisa menerima apa yang sudah terjadi dengan hati yang lapang.
Sahabat...yang kuharapkan di hari lahirku ini...
Bukan lagi tentang banyaknya kejutan yang kau persiapkan untukku...
Bukan lagi sebuah doa tentang sebuah kebahagiaan yang semu yang akan aku dapatkan...
Melainkan yang aku harapkan...aku ingin kau siapkan hatimu dengan sebuah kelapangan dan keikhlasan yang kau punya,untuk dapat memaavkan kesalahan-kesalahanku selama ini,selama kau mengenal betapa banyak keburukan-keburukanku terhadapmu...
Melainkan yang aku harapkan...adalah kau berikan sedikit saja waktu khususmu untuk mendoakanku,mendoakan akan keselamatan diriku di dunia dan akhirat...walau yang kau berikan hanyalah sebuah waktu-waktu sisa...
Doakanlah aku agar keimananku semakin kokoh dan tetap istiqomah dijalanNya,,,karena aku takut dunia ini terlalu kuat untuk dapat menarikku ke dalam keadaan yang amat terpuruk kelak di akhirat...
Begitupun doaku untukmu...
Terimakasih banyak atas ucapan-ucapan selamat yang mengingatkanku bahwa tepat di hari ini sisa jatah hidupku semakin berkurang.


Dalam kasih sayangNya,
Prau-Dieng,30-10-2015

2 komentar:

  1. Lanjutt mbak, semoga istiqomah menggapai ridhoNya. Happy Milad dr 2560 mdpl

    BalasHapus
  2. selamat ulang tahun.......selamat terlahir kembali.....dan selamat bersyukur karena masih bisa menikmati hidup di hari ini ......

    BalasHapus